Industri alat kesehatan dalam negeri masih menjadi tamu di negara sendiri terlebih di saat pandemi Covid-19 yang membuat sebagian perusahaan di bidang medis menghasilkan banyak profit.
Bendahara Umum ASPAKI (Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia), Cristina Sanjaja menerangkan bahwa alat-alat di dunia kesehatan Indonesia lebih di dominasi produk impor atau buatan luar negeri.
“Saat ini produk alat-alat kesehatan di Indonesia cuma mengcover 12% dipasaran selebihnya di kuasai oleh produk import, jadi ini jauh sekali perbedaannya.” Ucap Cristina Sandjaja kepada awak media di Hotel Bidakara Jakarta Selatan, Kamis, 9/12/2021.

Berkaca dari hal ini, Ia juga menghimbau kepada masyarakat dan pemerintah untuk menggunakan produk dalam negeri, sehingga produksi alat kesehatan semakin meningkat, kuat dan menjadi raja di negeri sendiri.
ASPAKI (Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia) sendiri merupakan sebuah organisasi tempat berhimpunnya para produsen alat-alat kesehatan tanah air yang menjadi rekanan pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan RI.
Baru-baru ini produsen alat kesehatan yang bergabung di dalam ASPAKI (Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia) menggelar Musyawarah Nasional ke II dengan agenda utama mencari nahkoda baru yaitu ketua umum untuk dan pengurus-pengurus baru agar masalah diatas dapat diselesaikan.
Terkait acara Munas ASPAKI Cristina menerangkan ada beberapa hal yang akan di bahas diantaranya pemilihan ketua umum.
“Kita lihat nanti setelah sidang-sidang komisi, siapa saja yang akan maju sebagai kandidat,” tandasnya.
Sementara Sekretaris Jenderal ASPAKI, Imam Subagyo menerangkan hal yang sama bahwa kita harus membela produk kesehatan dalam negeri dengan fokus mendukung produsen alat kesehatan dengan terus mengembangkan mutu produksi, kualitas dan terus mengikuti standar-standar nasional.
Munas ke II di hadiri 120 anggota secara luring dan 60 anggota secara daring.
Produsen dan Distributor Alat Kesehatan – PT. Mitra Multi Teknomedika